Subscribe Us

header ads

PEMBANTAIAN MUSLIM ROHINGYA

  

Tragedi berdarah yang terjadi pada kelompok muslim minoritas, Rohingya, menjadi saksi bisu atas kekejaman pemerintah Myanmar terhadap warganya, hal ini merupakan persoalan seriaus yang terjadi pada decade ini. Apapun bentuk kasus yang terjadi, dengan mengisukan persoalan agama, namun secara factual bahwa kejadian itu merupakan persoalan kemanusiaan yang harus di tangani, terutama oleh pihak PBB.
Kelompok minoritas Rohingya, yang sudah tewas lebih dari 100 orang, baik yang dilakukan oleh warga Rakhine, maupun ikut campur dari militer Myanmar, telah mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi meledaknya kasus yang berbau SARA di Myanmar? Dari pemeritaan surat kabar yang terus berkembang setiap hari, bahwa kasus yang awalnya hanya segelintir dari pertaruhan antara kelompok minoritas Rohingya, dengan kelompok Mayoritas Rakhine, secara esensial, kaitannya dengan eksistensi dari lemahnya rasa toleransi antar kelompok. Sementara pada sisi yang berbeda, kelompok mayoritas Rakhine, yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah, mempunya upaya dan kekuatan untuk berupaya mendiskreditkan kelompok muslim minoritas.
Pada tragedy yang baru gempar ini, ummat muslim seharusnya berpangku tangan untuk saling membantu kelompok-kelompok yang teraniaya, karena Rohingya, telah diperlakukakn tidak manusiawi. Ada beberapa warga Rohingya, yang berhasil di tampung oleh Negara Bangladesh, Indonesia, dalam proses penyelamatan, namun ada beberapa warga yang juga tertangkap dan tidak diketahui keberadaannya sampai detik ini.
Pembantaian oleh kelompok mayoritas, terhadap kelompok minoritas muslim Rohingya di Myanmar, pada esensinya mengajak ummat muslim untuk melakukan proses-proses diplomatic, dalam rangka penyelesaian konflik yang kental dengan kasus SARA itu.
Pemerintah Indonesia (SBY), siap menampung dan membantu warga Rohingya, hingga persoalan konflik tersebut bisa terselesaikan secara lugas, tegas, dan adil, sehingga ada proses penyelesaian yang manusiawi, terkait pembantaian masyarakat minoritas Rohingya tersebut.
Dengan demikian Tragedi pembantaian muslim minoritas Myanmar, menjadi bentuk bagi sisi kemanusiaan untuk membangun solidaritas untuk Rohingya, sebagai kelompok yang teraniaya secara brutal tanpa prikemanusiaan. Faisal

Posting Komentar

0 Komentar