Secara
 resmi Anas mengunduran diri dari partai penguasa ini, pada sabtu 
23/2/13, dengan mengadakan jumpa pers, setelah Anas ditetapkan sebagai 
tersangka pada kasus hambalang. Pidato tokoh muda asal blitar jawa timur
 ini, seakan membius masyarakat dari berbagai element, mulai dari 
tingkat SDM paling rendah sampai pada pengamat politik kelas wah.
Setelah
 ditetapkan tersangka banyak wartawan, maupun penulis yang mencoba 
mencermati persoalan Anas dengan beragam istilah yang dilontarkan AU 
saat pidato dalam jumpa pers. Mulai dari halaman pertama atau pembukaan 
buku, kata “berhenti” dan bukannya mengundurkan dri, kemudian nabok 
pakai tangan orang lain, yang tak lain dimaksudkan adalah KPK sendiri.
Sejenak
 mengamati diksi dalam pidato Anas, banyak tokoh beranggapan bahwa 
bahasa atau pilihan kalimat demi kalimat yang digunakan AU merupakan 
bentuk peribahasa politik tingkat tinggi. Dan sangat jelas sekali apa 
yang disampaikan seoarang Anas syarat dengan makna dan cukup menusuk 
terhadap target yang akan didera. Misalnya kehadiran saya di partai 
democrat kata Anas, “ibarat bayi lahir tanpa dikehendaki” 
artinya keberadaan AU sejak awal masuk pada partai penguasa itu tetap 
sebagai seorang yatim piatu yang harus segera disingkirkan.
Sampai 
detik ini AU masih cukup ramai diperbincangkan, terkait dengan 
pernyataannya bahwa “saya katakana bahwa ini masih halaman pertama” 
bahwa ini masih permulaan, ini semua bukanlah akhir dari segalanya, 
tetapi ini adalah awal dari segalanya untuk membongkar sengkuni yang 
lebih besar. Kata Anas. Siapa lagi sengkuni yang lebih besar lagi 
dinegeri ini, kalau bukan keluarga cikeas dan sekutunya. 
Sementara
 itu pada sisi yang lain, dengan membaca twiternya @triomacan2000, jika 
AU angkat bicara, mengenai banyak kasus yang terjadi dinegeri ini, dan 
KPK bergerak sesuai dengan peran dan fungsinya secara objektif, maka 
tidak bisa dipungkiri karir politik SBY juga akan berkahir dipenjara.
Dengan
 tata bahasa yang lembut, namun tegas, serta setiap kalimat yang 
memiliki makna sindiran tersebut menjadikan seorang AU seperti selebriti
 yang mampu menarik dan memikat lawan maupun kawan untuk terus 
mencermati gerak-gerik AU untuk membuka halaman demi halaman problem 
politik dinegeri ini. 
Pasca
 pengunduran dirinya dari partai penguasa ini, kemudian AU dilirik oleh 
HT untuk bergabung di ormas yang baru diresmikan tersebut. AU pun 
kembali kekancah perpolitikan dengan segudang problem hukum yang masih 
harus dijalaninya. Tak bisa dipungkiri kembali, hampir setiap hari 
pemberitaan mengenai perlawan Anas terhadap penguasa negeri ini terus 
digerakkan oleh media, misalnya group HT yang tak henti-hentinya 
mengadakan dialog seputar kasus yang mendera AU dan proses pembongkaran 
dari sejumlah kasus yang membelit bangsa ini. 
Dari
 halaman kehalaman yang lain, sudah muncul halaman century. Apakah AU 
akan berbicara lantang mengenai kasus century senilai 6,7 triliun itu, 
untuk menjadikan dan menetapkan orang nomer satu dinegeri 
ini menjadi tersangka? Atau Anas akan diam dan ketakutan dalam penjara 
karena terbukti korupsi senilai 670 juta atau senilai uang mobil 
harirnya itu.
Problem
 mengenai pengunduran AU dari partai democrat masih cukup panajang 
jalannya, dan sudah diketaui masyarakat sampai pada tingkat RW/RT, dan 
tidak sedikit pula yang terus mengikuti perkembangan kasus AU seputar 
hukum dan politik. Mari kita liat dan cermati halaman century yang 
digadang-gadang akan dibeberkan oleh AU.


1 Komentar
anas akan digantung dimonas
BalasHapus