Barangkali tulisan yang
sangat sederhana ini menjadi sebuah ringkasan untuk selalu berpikir dan
memahami, serta merenungi berbagai persoalan kehidupan yang menimba kita semua.
Hidup memang tidak semudah yang kita bayangkan, bahkan tidak semudah yang kita ucapkan suatu hal yang ada dalam pikiran, bahkan hidup dalam dunia realitas
ini, selalu dihadapkan pada momentum dan kondisi yang berbeda-beda satu sama
lain.
Berangkat dari
pengalaman hidup pribadi, mungkin saja bisa menjadi pengalaman bagi kita semua,
bahwa dalam hidup seringkali cobaan, hinaan, dan caci maki, bahkan direndahkan
oleh orang lain, sebetulnya menjadi jamu pahit, namun memiliki hikmah yang
bagus, baik sebagai penguatan mental ataupun menjadi cambuk untuk segera
bangkit dari keterpurukan dalam hidup ini.
Meski seringkali
diingatkan oleh bunda, supaya bisa mengurangi untuk meminum kopi, namun hal
itu menjadi kebiasaan yang susah untuk
dihindari, sehingga secangkir kopi dan satu bungkus rokok memang menjadi
pasangan yang harmonis, sehingga asap yang mengepul menjadi kekuatan tersendiri
untuk menuangkan pikiran-pikiran kedalam bentuk tulisan.
Secangkir kopi, selalu menjadi
teman yang hangat menemani untuk ngobrol santai dengan kolega maupun dengan
teman lama, melapas kerinduan, bahkan membicarakan berbagai macam hal, mulai
dari persoalan yang ringan sampai pada persoalan yang berat.
Kebiasaan ngopi tidak
hanya dilakukan ketika menjadi aktivis mahasiswa, bahkan kebiasaan tersebut
sampai sekarang masih melekat dan selalu menjadi teman yang setia, dalam
situasi yang enak maupun dalam kondisi yang tidak mengenakkan. Secangkir kopi
hitam ini telah menjadi saksi dari berbagai pikiran-pikiran yang tertuang
menjadi tulisan.
Oleh karenanya, secara esensial tidak hanya sebatas secangkir kopi saja yang perlu kita perhatikan dengan cermat, namun dibalik semua ada banyak hikmah yang seringkali kita lupakan, bahwa dengan kehangantan secangkir kopi selalu menghadirkan pikiran baru yang bisa dituangkan dalam bentuk karya yang kreatif. Wallahu a'lam. Faisal
0 Komentar