Subscribe Us

header ads

Komplikasi


Panasnya terik mentari yang menyinari bumi pertiwi, bukanlah halangan menyudutkan langkah yang terseok kaku, tetapi cinta yang membara menumbuhkan semangat yang tiada tara, dalam berupaya menumbuhkan keiginan yang bergelora dalam setiap sisi. Bukankah kita semua tahu, bahwa hidup itu adalah sebuah pengorbanan untuk sesuatu yang dicintai, dan apapun itu bisa kemudian dilakukan oleh orang yang mencintai.
Detik perjalanan sang waktu, seringkali lalai dalam buaian kehidupan, ditambah dengan carut-marutnya ketimpangan, dalam hiruk pikuk kepentingan. Semuanya berlomba-lomba untuk berkuasa dan melakukan penguasaan pada setiap jarak dan ruang.

Ketika nurani sudah ternodai oleh gelapnya nafsu, entah kemana harus mencari penwarnya, sementara penawar itu begitu jauh adan mendalam, kecuali hanya sebagian orang yang mampu untuk menjangkaunya. Oh..Tuhanku..keluh kesahku dbalik senyum mentari disiang hari, hanya bias tengadah dan berbisik dalam hati…:ternyata tubuh ini sudah terjangkiti penyakit kronis, suatu penyakit yang teramat sulit untuk disembukan, benar-benar sudah menjadi komplikasi.

Sudah lebih dari setengah abad, kemerdekaan yang tidak sempurna, dan mengesankan hanyalah bentuk ilusi dari sebuah  pengharapan yang begitu mendalam, sedangkan pengharapan tidak selalu sama dengan bentuk kenyataan.

Semakin dibiarkan, maka akan semakin hancur, itulah tubuhku yang semakin kecil, dan penyakit kronis it uterus bergerak menyusuri aliran darah, sampai pada kinerja otak yang tidak waras, tetapi aku masih yakin pada tubuh ini, untuk bersama-sama saling mengobati satu sama lain, dan mampu menggerakannya dengan seimbang.

Langkah yang melemah
Lawan didepan dan dibelakang
Dan yang paling menakutkan, adalah lawan yang terselubung didalam.

Tetapi aku takkan pernah heran, dengan bentuk-bentuk penistaan, dengan mengedepankan egosentrisme disemua kalangan untuk menjadi pemenang. faisal

Posting Komentar

0 Komentar