Mencuatnya kasus Novel
Baswedan yang telah menggegerkan public ini, banyak mengundang polemic dan
kontroversi, karena hal tersebut mengindikasikan adanya pelemahan ditubuh KPK .
Institusi KPK sebagai
salah satu lembaga untuk memeberantas korupsi justru menjadi hal yang
menakutkan bagi lembaga “Polri” terkait dengan kasus korupsi simulator senilai
147 M, yang dilaksanakan dan menjadi kebijakan polri tersebut.
Novel Baswedan sebagai
pejabat pemerintah yang menagani kasus-kasus besar mengenai koruspi dinegeri
ini, atau lebih tepatnya menjadi salah satu penyidik KPK, tiba-tba dkagetkan
dengan kehadiran tamu yang datang ke gedung KPK untuk menyidik/ “ingin
melakukan penangkapan terhadap Novel Baswedan” yang latar belakangnya bahwa
Novel merupakan mantan kabareskrim di Bengkulu, sehingga kasus tersebut menjadi
salah satu indikasi pelemahan KPK, ketika kasus 2004 yang silam kembali
diungkit dengan “mengkambing hitamkan” pihak keluarga.
Menurut Antoni, pihak keluarga sangat setuju jika kasus itu
diusut tuntas sehingga jelas kronologi pembunuhan adik keduanya itu. Namun,
setelah delapan tahun menunggu, baru kini kasus tersebut muncul kembali dan ia
mengaku sama sekali tidak pernah mendesak Polda Bengkulu untuk mengusut kasus
tersebut. "Kalau mau diusut kami sangat mendukung, tapi jangan
sampai keluarga kami dijadikan kambing hitam karena saat ini Novel sudah
menjadi penyidik di KPK yang juga mengusut korupsi di Polri. Antoni mengatakan
terdapat sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian adiknya pada 2004 itu di
mana Kompol Novel menjabat Kasat Reskrim Polres Bengkulu dengan pangkat Iptu.
Jasad adiknya yang merupakan atlet binaraga itu tidak diizinkan dibuka oleh
keluarga dan hingga ke penguburan mendapat penjagaan ketat dari kepolisian.
"Jadi keluarga sangat kabur dengan penyebab kematiannya, tapi sebenarnya
kami sudah ikhlas, tapi kalau diusut demi keadilan kami dukung, jangan
ditunggangi dengan maksud lain karena saudara Novel sudah menjadi penyidik KPK.
Jafar M Sidik, Antaranews.com
Indikasi pelemahan terhadap
lembaga KPK menjadi cukup Nampak, ketika banyak pihak yang kemudian berupaya
keras terhadap upaya-upaya Polri untuk melemahkan kasus tersebut.
Oleh karenya sangat disayangkan
ketika Dua Lembaga penegak hukum, yang kemudian bermain dengan politik,
disitulah kekmudian ada scenario dalam rangka melemahkan KPK secara umum, dan
berupaya keras bahwa Novel Baswedan akan segera dilempar kedalam terali besi. (Faisal)
0 Komentar