Langkah
ini masih terseok kaku.
Terus
bergerak
Dan
berjalan diatas kehendakmu..
Keridhoaan-Mu
adalah embun penyejuk jiwa..
Allah-ku
Mengapa
aku masih begini..
Bergerak
diatas dunia ilusi..
Untuk
mencari setitik kasih dan cinta-Mu..
Allah-Ku
Haus
dan rasa lapar..
Adalah
bagian cinta-Mu..
Dan
ketidak abadian…
Adalah
scenario-Mu..
Allah-Ku
Seringkali
aku terlena dalam buaian ilutif..
Diantara
mimpi surgawi..
Allah-Ku..
Jangan
kau janjikan aku sesuatu yang tak pasti..
Allah-Ku..
Luruskanlah
keyakinanku
Tuk
menggapai diri-Mu.
Menara
Sunyi
Dibalik
kabut tebal yang menipu..
Ijinkan
aku bersimpuh keharibaan-Mu..
Dalam
keluh kesah..
Dalam
derai air mata sunyi…
Diatas
kehampaanku..
Diujung
sana…
Aku
lihat..
Saudara
tak berdosa dianiaya..
Diujung
sana penyiksaan dan pemberontakan terus merajalela..
Dunia
fantasi menjadi mimpi pengharapan..
Sementara
mereka diperlakukan seperti hewan..
Tuhan…….
Dimenara
sunyi itu..
Bertabur
sejuta ilusi yang menipu..
Sang
raja enak makan roti…
Sang
rakyat makan dengan nasi basi…
Kami
tidur dilantai tak bertepi…
Engkau
enak dengan sofa dan mercury…
Hai
penguasa…
Tobatlah
engkau..
Sebelum
ajal menjemput..
Faisal
0 Komentar