Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang sering
ditemui di Indonesia. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup,
terutama mereka yang hidup di kota besar. Ada beberapa hal mengejutkan
yang mungkin tidak pernah Anda sadari sebelumnya terkait keberadaan
penyakit jantung. Berikut ini adalah enam hal di antaranya.
1. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita
Penyakit
jantung selama ini dianggap sebagai penyakit para pria. Padahal, wanita
yang sudah menopause memiliki risiko yang sama. "Faktor risiko untuk
perempuan dan laki-laki sama. Termasuk pada mereka yang mengalami
masalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, perokok, dan
riwayat keluarga penyakit jantung," jelas Dr Beth Abramson, seorang ahli
jantung di Toronto St Michael Hospital.
2. 50-80 persen penyakit jantung dapat dicegah
"Tidak pernah ada kata terlambat, atau terlalu cepat untuk membuat perubahan gaya hidup.
Banyak cara untuk mencegah penyakit jantung dengan mengendalikan faktor risiko," kata Dr Abramson.
Abramson
mengatakan, cara sederhana untuk mencegah serangan jantung bisa dimulai
dengan berusaha menjaga tekanan darah tetap normal serta rutin
melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
Melakukan perubahan gaya hidup juga dapat menurunkan risiko terjadinya serangan jantung. Caranya, dengan makan makanan sehat, membatasi konsumsi alkohol, tidak merokok, menurunkan kolesterol, mengelola berat badan, dan menghindari stres.
3. Pil KB meningkatkan risiko perempuan mengidap penyakit jantung
Kontrasepsi,
seperti pil KB pada umumnya, aman untuk kebanyakan perempuan. Akan
tetapi, mereka yang merokok saat menggunakan kontrasepsi hormonal
memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, dan pembekuan darah.
4. Pasca-menopause, risiko mengidap penyakit jantung meningkat
Memasuki
masa menopause, perempuan akan mengalami kondisi di mana terjadi
peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, dan penurunan
HDL (kolesterol baik). Penurunan hormon estrogen juga bisa meningkatkan
timbunan lemak tubuh di sekitar pinggang.
"Permasalahannya
sebenarnya ada di lemak perut. Lemak pada perut telah dikaitkan dengan
risiko peradangan dan kolesterol tinggi," kata Dr Abramson. Perubahan
hormon juga memiliki efek yang merugikan terhadap pembentukan gumpalan
darah, dan memengaruhi cara tubuh dalam menangani gula—yang dapat
menyebabkan diabetes.
5. Mengonsumsi alkohol memperbesar risiko penyakit jantung
Minum
terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan
meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. "Ada penelitian yang
menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol memiliki efek perlindungan
terhadap penyakit jantung meski hanya sedikit. Tetapi, studi ini
melibatkan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang baik, dan kami
tidak merekomendasikan Anda untuk melakukannya jika Anda benar-benar
tidak dalam kondisi fit," ucapnya.
Sumber:
0 Komentar