Mencoba untuk memahami situasi dan kondisi pemerintahan Ahmadinejad
sebagai orang nomer satu ditimur tengah, khsusnya negara Iran, ketika
terjadi peristiwa penangkapan dan introgasi selama tujuh jam kepada sang
presiden. cukup aneh dan mengganjal bagi penulis, bahwa seorang
presiden dengan pengawalan yang ketat, kemudian ditangkap, bahkan di
introgasi oleh kepala intelejen Taeb Asghar Hejazi.
sekedar
Analisis dari pemberitaan yang tersebar di berbagai media, seperti
ultimatum yang kami kutip ini "Ahmadinejad diinterogasi selama
berjam-jam dalam pertemuan dengan Taeb;
Asghar Hejazi, Kepala Intelijen di kantor pemimpin tertinggi; Mojtaba
Khamenei, putra pemimpin tertinggi; dan Gholam Hossein Mohseni Ejei,
Jaksa Agung. Di situ, dia diperingatkan untuk menarik kembali sejumlah
pernyataannya tentang para pejabat rezim itu, dan diberi ultimatum.
Demikian seperti yang dilaporkan
The Guardian.sumber : Kompas.com
Dari
proses introgasi selama tujuh jam kurang lebihnya begitu, ternyata
Negara Iran masih belum bisa dikatakan sepenuhnya aman dari ancaman,
baik di internal negara itu sendiri, maupun dari berbagai kepentingan
yang kapan saja siap mengancam roda pemerintahan negara Iran.
Sejumlah
perkembangan dari beberapa Media, mengenai kronologi penangkapan
Ahmadinejad, berawal dari perjalanan pulang dari acara pameran buku di
Teheran ditengah perjalanan, ia diminta untuk hadir di kantor Pemimpin
Seyyed Ali Hosseini Khamenei, karena ada hal yang mendesak, tetapi
tidak disangka ditengah perjalanan sang presiden yang beberapa konvoi
untuk mengawal Ahmadinejad, justru kontaknya diputus. dan beberapa
penyusup kemudian bergabung dalam konvoi tersebut.
Kabar penangkapan itu merupakan perkembangan terbaru dalam hubungan
yang memburuk antara Ahmadinejad dan pemimpin tertinggi, dan
perseteruan dengan lawan-lawan politik yang dikatakan telah melihat
adanya pergeseran posisi Ahmadinejad dari seorang konservatif
tradisional ke sayap kanan.
MailOnline melaporkan, Ahmadinejad
juga telah terlibat dalam perebutan kekuasaan yang sedang berlangsung
dengan keluarga Larijani, sebuah faksi yang memegang beberapa kursi
kunci kekuasaan di negara Timur Tengah itu. Sumber : kompas.com
Ahmadinejad telah memperingatkan para rekannya. Isi peringatannya, yaitu
bahwa
jika calon yang dipilihnya untuk menggantikannya dirinya,
Esfandiar Rahim Mashaei, ditolak sebagai calon, maka dia akan
membeberkan kaset-kaset yang akan menunjukkan bahwa rezim itu telah
menipu para pemilih dalam pemilihan presiden tahun 2009.
Mengamati
dari statemen Ahmadinejad yang sangat erat kaitannya dengan proses
politik di negara Iran ini, bahwa ada dua kubu besar yang saling
bertentangan untuk merebut kekuasaan, sehingga pertautan terebut semakin
meruncing, dengan masa jabatan Ahmadinejad sebagai kepala negara Hampir
selesai.
Proses politik ini tidak bisa kemudian kita pandang
sebalah mata saja, mengingat Negara Iran juga memiliki kekayaan yang
melimpah dari aspek minyak yang luar biasa, sehingga campur tangan
asing, tidak bisa kita pungkiri keberadaannya dengan berbagai
kepentingan yang telah disusun strateginya.
Perseteruan Ahmadinejad dengan faksi
Fazel Larijani yang kerapkali di kecam oleh Ahmadinejad, karena keluarga
Fazel Larijani begitu kuat mencengkeram kekuasaan, meskipun secara
struktural dan secara konstitusional mereka berada dibawah pemerintahan
Ahmadinejad.
0 Komentar