Subscribe Us

header ads

Manusia & Alam Semesta

Salah satu makhluk yang paling unik di dunia ini, adalah dicipatakannya seorang anak manusia yang diberi kekuatan akal pikiran dan hati. secara umum makhluk yang bernama manusia ini merupakan wakil Tuhan di muka bumi untuk menjalankan amanah mengelola tata kehidupan dengan sebaik mungkin.

Secara umum sebutan dari manusia ini memiliki makna dan varian yang cukup beragam serta sangat komplek    keadaannya. Manusia sebagai makhluk sosial, manusia sebagai makhluk yang terdiri dari rangkaian individu, manusia sebagai anak adam, manusia sebagai hamba Allah dimuka bumi, manusia sebagai makhluk biologis, manusia sebagai pemimpin dimuka bumi.

Manusia sebagai makhluk sosial

sebagai makhluk sosial pergerakan setiap individu pasti dibatasi oleh individu yang lain, sehingga adanya persamaan dan perbedaan merupakan fitroh yang senantiasa patut untuk disyukuri. Disamping itu pula sebagai makhluk sosial manusia sangat membutuhkan terhadap orang lain, hal ini sudah dicontohkan ketika sang "Adam" sangat membutuhkan keberadaan "Hawa" untuk mengandung dan memuntahkan aneka ragam tumbuhan dimuka bumi ini.

Manusia adalah Zon Politicon, yakni sebagai makhluk yang berpolitik, bersiyasah, dan makhluk yang memiliki hasrat untuk memenuhi kebutuhannya menjadi suatu keinginan yang kemudian diwujudkan dalam tindakan dan berbuah seperti apa tanaman pemikiran yang telah mempengaruhinya.

Bentuk sosial dalam pergerakan manusia, yakni manusia hidup dengan berkelompok, membentuk keluarga dan golongan, sehingga tercipta suatu masyarakat, yang kemudian tumbuh dalam suatu golongan tesebut seorang pemimpin untuk melakukan upaya perubahan dalam tata kehidupan bermasyarakat.

Manusia sebagai makhluk individu

Manusia telahi sendiri, dan matipun juga sendiri, begitulah manusia sebagai makhluk individu. Dalam setiap diri manusia dalam geakan hidupnya selalu memunculkan suatu pancaran energi, terlepas apakah hal tersebut bebentuk negatif ataupun sesuatu yang positif.

"Kenalilah dirimu" menurut Descates, Sementara Menurut Nabi Muhammad "Barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya", bagaimana bentuknya? menjadi cukup panjang ketika kita akan mengurainya, bahwasanya mangenal diri tersebut, merupakan pengenalan antara diri sebagai manusia, alam semesta dan sang pencipta.

Setiap individu memiliki kapasitas yang terbatas, baik pemikiran dan tindakan, sehingga keterbatasan itu membutuhkan yang lain untuk saling melengkapi. Perbedaan bukanlah masalah yang paling rumit, pada hakekatnya perbedaan pada tiap-tiap individu merupakan gesekan untuk menjadi manusia maju dengan indikator berkembangnya pengetahuan, majunya perekonomian, dan menjadi sekelompok masyarakat yang tumbuh menjadi masyarakat maju dan sejahtera.

Manusia sebagai anak cucu Adam

" Tanamilah sawahmu dengan benih yang baik, sehingga akan tumbuh dan bebuah biji yang baik pula". baangkali secaa filosofis bahwa Pikiran yang kita tanam hari ini, pasti akan membuahkan sesuatu dihai esok, sesuai apa yang kita tanam dalam bentuk tindakan.

Proses kejadian manusia yang sudah diatur sedemikian rupa oleh sang pencipta sudah dalam bentuk sistem yang siap dioperasikan oleh manusia-manusia yang tedahulu. maka keberadaan kita hari ini merupakan buah pikiran para pendahulu kita.

Manusia sebagai hamba Allah

"Aku ciptakan manusia dan Jin semata-mata dalam rangka beribadah kepadaku" . Manusia terlahir dengan maksud untuk mengakui keberadaan Tuhan yang esa, dengan bentuk berubadah, hal ini dikarenakan manusia akan selalu membutuhkan pertolongan yang kuasa dalam setiap perjalanan kehidupannya.

Sebagai seorang hamba, sepatutnyalah kita menghambakan diri kepada pemilik alam semesta ini, sementara itu kita hanyalah makhluk yang diciptakan untuk melanjutkan risalah kenabian dimuka bumi ini.

Manusia sebagai makhluk biologis

Manusia dan alam semesta adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, dimana manusia tercipta dari setetes air mani yang merupakan kumpulan dari sari pati makanan. Saripati makanan dihasilkan dari perputaran alam antara inti air, tanah, angin, dan api.

Kerangka dan stuktur manusia secara jasmaniah, tidak bisa lepas dari geogafis atau tata letak yang menjadi tempat tinggal orang tersebut, dimana geogafis tersebut sangat berpengaruh terhadap pikiran yang kemudian mempengaruhi, emosi, rasa, keinginan dan lain sebagainya.

Postur tubuh manusia merupakan kerangka alam semesta yang sama pada satu sisi, dan berbeda pada sisi yang lain. misalkan bumi yang memiliki tujuh lapis sampai pada inti bumi yang menjadi poros, maka dalam diri manusia juga memiliki tujuh lapis yang juga memiliki poros sebagai inti dan menjadi medan magnet yang bisa mempengaruhi apa saja yang ada disekitarnya.

Maka bergeraklah sebagaimana atmosfir alam, mengikuti titah Tuhan yang menguasai segalanya.

Manusia sebagai pemimpin di muka bumi

Setiap manusia yang lahir adalah seoang pemenang yang keberadaannya akan dijadikan pemimpin dimuka bumi ini, baik memimpin diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Hakekat keber"Ada"an bermula dari ketia"Ada"an yang sesungguhnya sudah ada sejak zaman azali, disinilah pentingnya membaca kebelakang yang merupakan penentu di masa yang akan datang.