Subscribe Us

header ads

Surat Terbuka Untuk Presiden RI

Sebagai masyarakat Indonesia dan sebagai masyarakat bawah, yang aktivitas dalam keseharian menimba ilmu dan menuangkannya dalam tulisan, kiranya kurang pantas nyeletuk soal kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM yang secara otomatis akan menaikkan harga sembako. Dimana sembako atau sandang dan pangan merupakan bagian inti dari kebutuhan hidup dalam aktivitas keseharian.

Kalo boleh meminjam bahasa seorang Anas Urbaningrum, bahwa bapak Susilo bambang Yudhoyono (SBY) beserta sengkuninya yang berjumlah 300 lebih anggota DPR-RI yang ikut mengetok palu keputusan atas naiknya harga BBM, kami rasa sudah memiliki pilihan dan argumentasi yang rasional terhadap naiknya harga BBM.

Sekedar analisis dari penulis, melihat, mendengarkan dan mencoba untuk memahami situasi dan kondisi negeri ini, kok semakin suram. Satu sisi menjadi keharusan bagi masyarakat untuk ikut serta memikirkan negeri ini yang kemudian diwakilkan pada pemerintah sebagai wakil rakyat yang diharapkan mampu memegang amanah dan dipercaya membawa negeri ini lebih baik. tetapi pada sisi yang lain, kondisi rakyat semakin terhimpit, disamping sulitnya perekonomian rakyat kecil, susahnya mencari kerja, karena lapangan pekerjaan sudah sangat penuh disamping itu masyarakat Indonesia masih tergolong memiliki SDM yang lebih rendah dari negara-negara tetangga.

Bukan lantas ingin menghakimi atau menyatakakn bahwa masyarakat Indonesia itu bodoh, namun fakta di bawah, bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang miskin dan pendidikan rendah yang berdampak banyaknya buta huruf masih berserakan pada pojok-pojok kampung, inilah realitas yang masih menjadi tanda tanya dan seabrek pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat untuk saling mempedulikan satu sama lain.

Coba kita bayangkan kembali dengan kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM, sehingga secara otomatis, sandang dan pangan akan menanjak naik, meskipun naiknya harga BBM dibarengi dengan konpensasi program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). BLSM untuk masyarakat ini, tentu saja masih ada proses seleksi, sehingga kemungkinannya yang akan mendapatkan BLSM adalah Rumah Tangga Sangat Miskin, sementara yang miskin apakah juga akan dipedulikan?.

Sebelum voting terjadi penolakan yang dilaukan oleh lembaga politik, terutama PKS dan PDI-P sudah dilakukan. Para mahasiswa yang tergabung dari beberapa element yang sudah tidak diketahui warnanya mencoba untuk menolak kebijakan pemerintah ini. tetapi dengan alasan ekonomi negara diambang kehancuran, maka solusinya adalah menaikkan harga BBM dalam rangka mengurangi hutang negara, sehingga ketika hutang negara membengkak, maka juga akan berimbas pada krisis ekonomi, lagi-lagi rakyat yang akan menjadi korban, terinjak dan tertindas..

Mungkin saja bagi wakil rakyat naiknya harga BBM dari angka 4500 rupiah menjadi 6500 rupiah hanya selisih dua ribu saja, itu sama halnya dengan membeli rokok eceran surya dapat dua, tetapi bagi rakyat uang 2 ribu rupiah teramatlah berharga, karena untuk mendapatkannya, keringat harus mengucur dengan deras untuk dapat membeli beras.

Mungkin saja pak SBY juga sedang galau tingkat tinggi. satu sisi ia harus memikirkan rakyatnya, tapi pada sisi yang lain ia harus menjaga stabilitas perekonomian negara. Ditetapkannya menaikkan harga BBM dengan cara melompat mungkin saja negara akan terselamatkan dari hutang negara tetangga, namun bagi rakyat kecil seperti kami, hal ini menjadi pukulan yang dahsyat, hingga kami harus terkapar untuk mencari nafkah yang baik dan halal.

Barangkali penulis sangat minim pengetahuannya soal tata negara dan pertautan politik yang bagitu dahsyat, tetapi kami sangat terpukul dengan dampak kenaikan harga BBM, karena itu berkaitan dengan ekonomi rakyat yang paling primer, tetapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. keputusan pak presiden sudah diamini oleh para wakil rakyat dengan persetujuan 300 orang lebih yang telah mewakili jutaan rakyat Indonesia yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM.

Tembusan : Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

: Anggota DPR-RI yang mengamini

: Para Menteri yang mengamini

: Bapak MPR yang ikut mengamini

Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih…

Dari rakyat kecil yang tertindas..

Posting Komentar

0 Komentar