Sudah cukup berat bagi
jalannya Negara republic Indonesia, karena sudah banyak problem yang yang
menggantung bagi jalannya roda pemerintahan.Problem yang tidak bias untuk
dipungkiri, terkait dengan problem social yang berkaitan dengan suku, ras,
agama yang acapkali problem tersebut membawa pada bentuk konfik, sehingga
menimbulkan pertumpahan darah, dan saling membunuh antar saudara sesama
manusia. Disini disebabkan adanya ketidaksadaran mengenai peran, fungsi dan
posisi kita terlahir kemuka bumi, dan secara social sebagai seorang pemimpin,
juru damai, sekaligus meelanjutkan misi Tuhan untuk mengelola tata kehidupan
menjadi lebih baik.
Problem selanjutnya,
berkaitan dengan system pemerintahan, dimana pemerintah sebagai institusi Negara,
acapkali disalahgunakan hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
Pemerintah sudah merasa hebat dan kuat yang disokong oleh suatu kelompok,
taruhlah saat ini, Kelompok yang bernama partai democrat sudah menguasai system
tata Negara secara general, “mampu menjalankan pemerintahan”, tetapi pada sisi
yang lain, justru partai inilah yang awalnya mengumbar jargon “bersihkan
korupsi, atau korupsi “no”. justru berbalik 90%, korupsi berjemaah menjadi “Yes”.
Namun hokum kausalitas pun tidak akan pernah deibohongi, dengan bukti partai
penguasa ini, justru jatuh dan anjlok trust-nya, contohnya dibeberapa daerah,
misalnya peilihan gubernur DKI Jakarta, kader yang diusung oleh partai penguasa
ini, bapak fauzi bowo, kalah telah dengan Jokowi yang diusung oleh partai
Gereindra dan PDIP.
Menjadi sangat pentign
mengenai pemberlakuan kebijakan dalam aspek pendidikan, karena dari sinilah
baik atau buruknya out put yang dihasilkan oleh para pendidik khususnya untuk
menjadikan generasi lebih berkualitas, integritas, amanah, jujur, dan bisa
bersikap adil. Tanggung jawab pendidik, orang tua, pemerintah, dan masyarakat
secara umum, untuk senantiasa menyadarkan akan pentingnya pendidikan dalam
wailayah pembangunan SDM yang lebih kompetitif, cerdas, cerdik, dan jujur.
Dari proses pendidikan
sebagai tempat mengasah kemampuan diharapkan menjadi ladang perubahan dan
kemajuan, sehingga peserta didik diharapkan menjadi insane paripurna, insane pancasilais,
insane religious, dan insane sosialis. Inilah sebetulnya tonggak pebangunan SDM
yang sesungguhnya. Tetapi lembaga pendidikan, pemerintahdan elemen masyarakat
adalah satu kesatuan yang tak terpisah untuk saling menyokong satu sama lain,
sehingga proses peran dan fungsinya sangat nampak dan jelas, begitu pula out
put yang dihasilkan dari suatu pendidikan.
Dari beberapa konsep
yang telorkan oleh menteri pendidikan, sesunggunya “belum mewakili” terhadap
proses penyadaran masyarakat Indonesia, baik pada aspek politik yang semakin
apatis, perkembangan ekonomi yang arahnya tidak jelas, dan kegaduhan social yang
merupakan dampak dari arus managerial SDM yang tidak memadai pada tiap-tiap
instansi pemerintah.
Dalam konstek kemajuan
dan perkembangan ekonomi Indonesia dalam kondisi “bangkrut”, mengapa
tidak!!banyak asset Negara yang kemudian menjadi hak milik para capital, baik pemilik dari orang yang tumbuh dan besar di
negeri ini, ataupun para capital yang dating dari Negara tetangga.
Oleh karena itu pada
tahun 2014, menjadi cermin sekaligus ujian dan tantangan bagi demokrasi kita,
karena orang yang akan menjadi nomer satu dibangsa ini, menjadi amanah yang
cukup berat bagi kemajuan dan perkembangan SDM masyarakat Indonesia.
0 Komentar