Penulis sebagai seorang muslim, meski masih banyak kekurangan diberbagai
aspek, tetapi sejatinya bahwa kita sebagai insan atau manusia
diciptakan sebagai seorang kholifah. kholifah dalam skala mikro bisa
kita terjemahkan sebagai seorang pemimpin, sehingga seorang pemimpin
wajib hukumnya memiliki pengetahuan yang luas, wawasan yang general dan
universum.
Semenjak lahir, manusia sudah dikarunia potensi yang sangat beragam, dan
dasar-dasar dari potensi tersebut ada yang beranggapan bahwa manusia
lahir seperti kertas kosong yang polos, maka orang tua peletak dasar
dari proses penggalian potensi yang akan diarahkan menjadi apa saja.
kedua ada yang beranggapan bahwa manusia lahir sudah dengan potensinya,
tinggal orang tua ataupun pendidik yang akan memolesnya sedikit demi
sedikit sesuai dengan potensi yang dimiliki. kemudian ada pendapat yang
mengatakan bahwa manusia terlahir satu sisi lahir dengan polos atau
suci, sementara pada sisi yang lain sudah ada fitroh potensi yang sudah
dimiliki, tinggal bagaimana memadukan dua kemampuan tersebut.
Teori-teori yang dipaparkan oleh para tokoh, terutama tokoh pendidikan, hal itu memang benar adanya, bahwa manusia terlahir sebagai seorang pemimpin, pemimpin bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Ketika berbicara kepemimpinan, maka sejatinya manusia tidak akan pernah lepas dari latar belakang kehidupannya, bahkan secara genetik, orang Indonesia masih mempercayai bahwa para pemimpin di negeri ini masih ada sangkut pautnnya dengan para raja-raja terdahulu, yang pernah berkuasa dinegeri ini.
Berbicara latar belakang, ini tidak terlepas dari adat dan budaya yang berkembang, sekaligus kebiasaan-kebiasaan yang dilestarikan. kebiasaan yang dilestarikan ini juga tidak terlepas dari proses keyakinan dan apa yang diyakini, sementara mayoritas penduduk di negeri hijau ini, adalah muslim , sehingga adat-istiadatnya pun masih sangat kental dengan apa yang diyakininya, meskipun proses westernisasi juga telah merambah terhadap anak muda dan generasi masa depan.
Rakyat kecil seperti penulis juga masih sangat mengharapkan sosok pemimpin yang tangguh, pemimpin yang memiliki moralitas tinggi, pemimpin yang berwawasan keilmuan mempuni, dan sosok pemimpin jujur, tegas, dan mau memahami situasi dan kondisi yang di pimpinnya. Tegas disini berbeda dengan pemimpin yang keras, pemimpin yang otokratif, tetapi lebih pada seorang leader yang mampu menyayomi pluralitas penduduk Indonesia yang terdirid dari ribuan suku, dan 6 keyakinan.
Seorang Pemimpin terlahir bukan tanpa direncanakan, semua atas kehendak Ilahiah, tetapi seorang pemimpin juga banyak butuh belajar dan menimba pengetahuan. memiliki jiwa tenang yang akan melahirkan sikap yang tenang dalam menghadapi berbagai maca persoalan yang melilit. seorang pemimpin mampu hidup dimana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, baik nyaman maupun tidak nyaman. Kita semua terlahir sebagai seorang pemimpin dengan segala keterbatasan dan kekurangannya.
Teori-teori yang dipaparkan oleh para tokoh, terutama tokoh pendidikan, hal itu memang benar adanya, bahwa manusia terlahir sebagai seorang pemimpin, pemimpin bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Ketika berbicara kepemimpinan, maka sejatinya manusia tidak akan pernah lepas dari latar belakang kehidupannya, bahkan secara genetik, orang Indonesia masih mempercayai bahwa para pemimpin di negeri ini masih ada sangkut pautnnya dengan para raja-raja terdahulu, yang pernah berkuasa dinegeri ini.
Berbicara latar belakang, ini tidak terlepas dari adat dan budaya yang berkembang, sekaligus kebiasaan-kebiasaan yang dilestarikan. kebiasaan yang dilestarikan ini juga tidak terlepas dari proses keyakinan dan apa yang diyakini, sementara mayoritas penduduk di negeri hijau ini, adalah muslim , sehingga adat-istiadatnya pun masih sangat kental dengan apa yang diyakininya, meskipun proses westernisasi juga telah merambah terhadap anak muda dan generasi masa depan.
Rakyat kecil seperti penulis juga masih sangat mengharapkan sosok pemimpin yang tangguh, pemimpin yang memiliki moralitas tinggi, pemimpin yang berwawasan keilmuan mempuni, dan sosok pemimpin jujur, tegas, dan mau memahami situasi dan kondisi yang di pimpinnya. Tegas disini berbeda dengan pemimpin yang keras, pemimpin yang otokratif, tetapi lebih pada seorang leader yang mampu menyayomi pluralitas penduduk Indonesia yang terdirid dari ribuan suku, dan 6 keyakinan.
Seorang Pemimpin terlahir bukan tanpa direncanakan, semua atas kehendak Ilahiah, tetapi seorang pemimpin juga banyak butuh belajar dan menimba pengetahuan. memiliki jiwa tenang yang akan melahirkan sikap yang tenang dalam menghadapi berbagai maca persoalan yang melilit. seorang pemimpin mampu hidup dimana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, baik nyaman maupun tidak nyaman. Kita semua terlahir sebagai seorang pemimpin dengan segala keterbatasan dan kekurangannya.