SEMARANG, E. SUDARYANTO | Dalam situasi sekarang ini, banyaknya tamu yang mengunjunginya, tentu sangat berarti bagi Anas Urbaningrum.
Setidak-tidaknya, meskipun telah menyandang status sebagai tersangka
kasus Hambalang dan “terdepak” dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai
Demokrat, Anas masih bisa berbesar hati karena masih banyak pihak yang
bersimpati serta tidak meninggalkannya.
Namun sebagai politikus yang pernah menduduki jabatan tertinggi di
sebuah “partai besar”, meskipun mengaku masih seperti anak yang sedang
belajar politik praktis, mantan aktivis HMI itu pasti paham, bahwa tidak
semua tamu yang mengunjunginya, tulus semata-mata hanya untuk
menyatakan keprihatinan dan dukungannya atas musibah yang sedang
menimpanya.
Anas pasti paham bahwa tidak tertutup kemungkinan ada diantara para tamu
yang bertandang kerumahmya, mengusung agenda tertentu demi kepentingan
diri dan kelompoknya, dengan memanfaatkan kondisi psikologis Anas yang
sedang tidak prima.
Sehingga sudah sewajarnya jika Anas selalu bersifat waspada, dan tidak
terkecoh dengan wajah prihatin yang ditunjukkan sebagian tamunya. Atau
Anas akan dimanfaatkan habis-habisan oleh mereka demi kepentingan mereka
dan kelompoknya.
Dan lembar kedua buku anas, mungkin akan berisi cerita soal kejatuhan Anas ke jurang tanpa dasar! **ES-270213**
E. Sudaryanto
0 Komentar