Subscribe Us

header ads

Partai Demokrat dan Konspirasi Kekuasaan

Beredarnya pemakzulan AU dari partai democrat, yang beredar di jejaring social, baik facebook, twitter,  media massa, terkait dugaan korupsi Hambalang terkesan menjadikan AU terpuruk dalam gubangan hukum yang harus segera di tuntaskan oleh AU.

Kaitannya dengan proses hukum pada satu sisi yang harus dijalani AU, sementara pada sisi yang lain AU juga harus menjalankan tugas selaku ketua umum di tubuh partai penguasa ini. Tidak heran kemudian kalau kasus tersebut dijadikan bola liar untuk menjatuhkan AU, terkait dengan ketokohan dan tingkat kredibilitas partai yang “terjerumus” dilautan hambalang.

Apa motif dari majeelis tinggi partai democrat yang langsung dipimpin oleh presiden SBY ini? Oleh karenanya, mari kita kaji mulai dari fakta integritas yang sekaligus dijadikan solusi untuk penyelamatan artai Demokrat.

Inilah delapan solusi yang diambil dalam rapat Majelis Tinggi yang dipimpin SBY:
  1. Ketua Majelis Tinggi partai bertugas, berwenang, dan bertanggung jawab untuk memimpin penyelamatan dan konsolidasi partai.

  2. Segala keputusan, kebijakan, dan tindakan partai ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi partai. Ketua Majelis Tinggi partai mengambil keputusan dan arahan yang penting dan strategis.

  3. Elemen utama partai, utamanya Fraksi Partai Demokrat di DPR beserta DPD dan DPC Partai Demokrat, berada dalam kendali dan bertanggung jawab langsung pada Majelis Partai, sesuai hierarki dan konstitusi partai.

  4. Majelis Tinggi melakukan penataan dan penertiban partai untuk meningkatkan kredibilitas dan integritas partai.

  5. Putusan Majelis Tinggi mutlak dijalankan. Yang tidak menjalankan akan diberikan sanksi tegas, termasuk yang tidak nyaman dengan kondisi elektabilitas partai yang turun saat ini, atau tak suka dengan kebijakan penyelamatan partai yang dipimpin Ketua Majelis Tinggi partai, dipersilakan untuk meninggalkan partai.

  6. Penataan dan konsolidasi partai yang dipimpin Majelis Tinggi berakhir setelah nama baik partai pulih dan normal.

  7. Sementara langkah penyelamatan diambil Ketua Majelis Tinggi, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diberi kesempatan untuk memfokuskan diri menghadapi masalah dugaan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi. Partai Demokrat siap memberi bantuan hukum kepada Anas.

  8. Partai Demokrat untuk saat ini melupakan dulu agenda Pemilu 2014 dan mengutamakan penataan, penertiban, dan pembersihan partai dari unsur negatif.

Poin pertama kita ketahui bersama, bahwa ketua majelis tinggi partai democrat mengambil alih tugas, wewenang, dan kebijakan dengan alasan penyelamatan dan konsolidasi partai. Hal tersebut dimaksudkan dari hasil survey yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen, sehingga keputusan awal dari ketua majelis tinggi (SBY), hendak menyelamatkan elektabilitas partai yang turun drastic.

Poin kedua Anas Urbaningrum (AU) terkesan AU sama sekali tidak punya hak dan kewenangan untuk menjalankan amanah partai, karena semua diambil alih oleh ketua dewan pembina melalui fakta integritas tersebut. Lagi-lagi dalam rangka penyelamatan partai democrat dimata public atau masyarakat Indonesia secara umum.

Poin Ketiga dengan mengatasnamakan konstitusi atau AD/ART partai, ketua majelis menginstruksikan kepada semua elemen ditubuh Partai democrat mulai dari DPR, DPD, DPC, dan seterusnya, memiliki tanggung jawab penuh untuk kordinasi dan melaporkan hasil dari kinerja partai secara hirarki dan konstitusional, apakah hal itu bentuk dari pengebirian atau sebuah permainan dari tim cikeas sebagai salah satu kekuatan pengendali dari negeri ini.

Poin Keempat kuncinya terletak pada integritas dan kredibilitas partai Demokrat, asumsinya berangkat dari hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen, dengan munculnya angka tersebut, maka ketua majelis tinggi partai democrat, menyegerakan ambil langkah dalam rangka penyelamatan partai, sementara itu pada sisi yang lain, AU selaku ketua umum partai yang diduga tersandung kasus hambalang, diminta untuk focus pada persoalan hukum yang terjadi pada AU.

Poin Kelima, ada redaksi yang menarik dari solusi yang diberikan ketua majelis dewan Pembina partai democrat, yaitu yang merasa tidak suka dengan kebijakan yang dijadikan solusi tersebut, dipersilahkan hengkang dari partai democrat. Disini terkesan ada redaksi yang menunjukkan pengusiran terhadap kader democrat yang tidak mematuhi terhadap kebijakan solutif yang dikeluarkan oleh presiden SBY.
Poin keenam yang masih menimbulkan tanda Tanya pada poin disini, tugas dan wewenag dari majelis tinggi akan berakhir, apabila penataan, konsolidasi, dan nama baik (image) partai pulih kembali, maka disini sampai kapan batas waktunya, kemudian bagaimana mengukurnya, sememntara dalam hal politik perubahannya cukup cepat dan signifikan.

Poin ketujuh Anas Urbaningrum (AU) diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah hukum, kaitaannya dengan dugaan korupsi hambalang yang telah menyeretnya, bahkan PD akan memnberikan bantuan hukum terhadap AU. Itu semua adalah bentuk rekayasa, atau hanya iming-iming belaka, supaya situasi dan kondisi politik tidak semakin runyam.

Poin delapan, cukup lucu dan menggemaskan, agenda pada pemilu 2014 dilupakan dan harapannya lebih pada memfokuskan pada penataan, penertiban di internal partai democrat. Disini kemudian kembali muncul asumsi dan tanda Tanya, dengan adanya redaksi meleupakan agenda pemilu 2014, apakah bapak SBY, sudah mengantongi calon penggantinya, sehingga harus menggusur AU, atau hal itu bagian dari strategi partai democrat keluar deari keterpurukan yang melanda.

Dari delapan poin yang kami urai diatas, ternyata ada indikasi solusi tersebut tidak berjalan efektif, dengan dilaksanakanya rapat pimpinan nasional (Rapimnas) partai democrat, yang pada awalnya cukup getol akan mengeksekusi AU, ternyata berbalik 90 derajat, kembali lagi masyarakat bertanya-tanya mengenai kredibilitas partai democrat yang dibina oleh bapak SBY!!! Pada pidato selanjutnya bapak SBY memberikan arahan sekaligus motivasi terhadap para petinggi democrat untuk menjalankan amanah partai secara maksimal. Rapimnas yang awalnya memiliki landasan yang kuat dengan munculnya 8 poin pengambil alihan kewenangan dari tangan AU ketangan Ketua Dewan Pembina Majelis Tinggi PD bapak SBY.
Pidato SBY di rapimnas akhirnya mengantongi pujian dari para petinggi democrat, termasuk pujian dari AU, yang menyatakan pidato SBY cukup Top.