Subscribe Us

header ads

Sebenarnya Kita Sudah Sangat Bergantung Pada Mesin

Era kontemporer tidak bisa dipungkiri ditandai dengan pesatnya tekhnologi yang terus berkembang dan dikembangkan oleh manusia, bahkan tiap-tiap negara pun memiliki keunggulan atau kelebihan terendiri yang bisa dibanggakan pada aspek pengembangan tekhnologinya, semisal Israel, Iran, memiliki nuklir yang bisa menembus pertahanan lawan dan hal tersebut merupakan maha karya yang mereka sangat membanggakan.

Tekhnologi sudah sangat syarat dan melekat dalam keseharian hidup manusia, karena tekhnologi sudah dianggap (dipersepsikan) secara umum mampu meringankan kerja manusia, mulai dari sesuatu yang kecil semisal kalkulator, sebagai alat menghitung, Hp sebagai alat komunikasi dan mengirim pesan, laptop sebagai media internet dan penyimpan data, mobil sebagai alat untuk lebih cepat dalam perjalanan, sepeda motor dengan berbagai produk yang sudah didesain seindah mungkin, sehingga menarik perhatian dan minat pembeli dan pemakainya, sehingga mesin seakan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dan kadangkala menjadi sesuatu yang membuat kita semua bergantung pada mesin tersebut.

Coba kita renungkan kembali, situasi dan kondisi ini pada kenyataannya memiliki konsekuensi tersendiri, Mesin manfaatnya memang sangat banyak dan sangat membantu manusia dalam meringankan pekerjaan, tetapi mesin juga memiliki efek yang tidak bisa kita pungkiri, misal sepeda motor yang membuat rawan kecelakaan dan kemacetan, alat komunikasi yang juga memiliki efek samping, tetapi jangan takut dengan perkembangan zaman yang semakin modern, sebab kondisi ini merupakan salah satu bentuk pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada konstek Tekhnologi.
Simbol pesatnya tekhnologi sebagai salah satu bentuk dari perkembangan pengetahuan manusia dan muncuatnya suatu peradaban, bahwa cara pandang dan cara berpikir manusia semakin maju, tetapi ketika hanya mengembangkan pada satu aspek saja, maka tidak bisa kita pungkiri aspek spritual tertinggal, sehingga kita semua melupakan esensi peran, tujuan, dan fungsi kita sebagai kholif fil ard.
Sesungguhnya manusia juga merupakan mesin yang diciptakan dengan sistem Tuhan, sehingga makhluk yang namanya manusia memiliki perangkat yang paling cerdas, paling sempurna, paling fleksibel, dan mudah untuk melakukan adaptasi dalam setiap situasi dan kondisi.

Zaman kontemporer atau zaman Modern ini, kita sudah sangat terlena dan bergantung pada mesin, hasil dari ciptaan manusia, bahkan secara tidak disadari seakan-akan Mesin Sudah Menjadi Tuhan bagi kita, sehingga konsekuensi  yang paling fatal terhadap kondisi ini, adalah krisis mental, emosional, dan krisi spritual, inilah sebetulnya yang menjadi tugas kita sebagai seorang kholifah dimuka bumi ini, mampu menyeimbangkan proses perkembangan dan kemajuan kehidupan yang dibentuk oleh berbagai pemikiran dan dilestarikan dalam bentuk kebudayaan.

Meski kadangkala mesin apapun bentuknya telah menjadi diri kita, dan diri kita kadangkala juga menjadi mesin sebagai alat untuk mencapai kepentingan dan pemenuhan terhadap kebutuhan, tetapi bagaimana caranya tidak melupakan esensi peran dan fungsi kita sebagai manusia yang seutuhnya. manusia yang seutuhnya maksud kami adalah bagaimana caranya tetap memanusiakan manusia, menjaga toleransi antar keyakinan, dan menghormati setiap pendapat dan keinginan dari kelompok lain. kemudian klaim dengan mengatasnamakan kebenaran agama menjadi hal yang cukup fatal, ketika kita tidak tahu arah dan tujuan dari pemikiran kita sendiri.

Oleh sebab itu meski kita sudah ada ketergantungan terhadap mesin, tetapi Mesin yang paling cerdas dan paling canggih sesungguhnya adalah mesin yang di ciptakan oleh Tuhan, yaitu diri kita sendiri.. Wallahu A’lam.

Faisal Akhmad
aktif di 1wartanusantara.com
Email: faisalakhmad41@gmail.com
contak person: 082333414848
Kritik dan Saran yang konstruktif kami tunggu, demi perbaikan setiap pemikiran yang tertuang dalam bentuk tulisan.

Posting Komentar

0 Komentar