Subscribe Us

header ads

Cara Membuat Naskah Cerita Fiksi

Mungkin saja penulis bukanlah orang populer seperti Habiburrahman El Zirazy, Raditya Dika, Sujiwo Tedjo, Goenawan Moehammad, Hamka, atau penulis lainnya yang sudah memiliki konstribusi bagi perkembangan kesusastraan di negeri tercinta ini. Namun alangkah eloknya jika penulis berbagi pengetahuan dan pemikiran bagi pembaca yang budiman, tentang cara membuat cerita fiksi dengan kemampuan imajinasi yang kita miliki.
Secara sederhana cerita itu terbagi dalam tiga kategori, pertama adalah pengenalan masalah, kedua masalah mulai rumit dan memuncak, ketiga masalah menurun dan mulai ada titik temu dan solusi. Dalam sebuah cerita tidak lepas dari tiga hal tersebut sebagai dasar dari sebuah ide dan perjalanan cerita, akan tetapi dalam proses perkembangannya, sebuah cerita akan lebih menarik apabila memiliki banyak unsur yang melatarbelakanginya dan saling berhubungan satu sama lain. Unsur-unsur tersebut sangat komplek, mulai dari aspek agama, budaya, ekonomi, strata sosial, fenomena, pendidikan, ideologi, sosial-politik, dan lain sebagainya.

Kemudian pentingnya memahami masing-masing karakter dari tokoh, sebagai aktor dalam sebuah cerita, apakah itu tokoh baik, jahat, atau penengah, serta tokoh pendamping. Masing-masing dari karakter tersebut memiliki latar belakang hidup yang berbeda-beda, dan sangat memungkinkan akan membuat sebuah cerita yang cukup dinamis.

Perlu diperhatikan juga bahwasanya tempat atau setting dari sebuah cerita sangat menentukan dalam perjalanan cerita, baik hal itu merupakan fakta-fakta yang tumbuh dalam dunia realistis atau memang murni hasil dari imajinasi. Sebuah cerita muncul, tentu tidak lepas dari pandangan dan pengalaman, serta latar belakang penulisnya, sehingga cerita apapun akan muncul dan berkaitan dengan kondisi psikologis penulis itu sendiri.


Dalam perjalanan sebuah cerita baik itu merupakan hasil imajinasi atau mengungkap fakta-fakta kehidupan secara alamiah, yang paling penting adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Disitulah hakekat dan kekuatan cerita sebagai sebuah ruh atau semangat yang tiada habisnya, sehingga ide-ide kreatif sangat penting untuk menciptakan dinamika dalam cerita, dan alur cerita akan terus bersambung, yang pada akhirnya pembaca sendiri akan menyimpulkan cerita tersebut.