Subscribe Us

header ads

Bola Panas Rencana Kenaikan BBM Sebagai Solusi Alternatif dan Posisi Dilematis Ekonomi Rakyat

Kondisi negeri yang bernama Indonesia ini semakin terpuruk dengan rencana pemerintah untuk menaikkan haraga BBM, sementara kondisi ini dalam posisi yang dilematis, baik itu kondisi negara maupun kondisi masyarakat secara umum.

Rencana menaikkan harga BBM yang saat ini sedang dibahas oleh berbagai pihak, baik itu presiden, menteri, maupun DPR RI, masih belum menemukan titik temu yang signifikan, terkait dengan rencana menaikkan harga BBM.

Sekedar analisis dari penulis terkait dengan rencana untuk menaikkan harga BBM ini, memang tidak mudah untuk mengetok palu keputusan, karena keputusan yang menjadi kebijakan pemerintah akan berdampak sistemik, konstitusional, dan akan dirasakan langsung oleh rakyat.

Tarik ulur mengenai rencana menaikkan BBM yang dilontarkan oleh ekskutif, tentu akan menjadi pemabahasan ang sengit oleh pihak legislatif, dan yudikatif, karena ketiganya merupakan pertautan untuk mengambil keputusan yang maha sempurna demi kebaikan bersama.

Memahami kondisi perekonomian Negara yang secara continuitas mendapatkan subsidi dari Negara lain, pada hakekatnya ini bukan solusi yang cerdas untuk menjadikan negeri ini dengan sistem perekonomian yang kokoh dan mandiri, justru Negara kita masih sangat bergantung pada negara tetangga. Diakui ataupun tidak  kondisi ini memaksa pemerintah untuk segera menaikkan harga BBM, dalam rangka mengurangi ketergantungan pada Subsidi Negara tetangga, tetapi pada aspek yang lain, kenaikan harga BBM akan menjadikan peliknya perekonomian masyarakat, terkait dengan kondisi sandang, pangan, dan papan.

Bola liar yang masih berbentuk rencana ini, menjadi fenomena sosial yang cukup ironis keberadaannya, dimana masyarakat berbondong-bondong dan rela antri hanya dalam rangka mendapatkan BBM, bahkan dengan adanya rencana pemerintah, BBM diberbagai daerah mulai kehabisan stock.

Rencana tersebut ketika akan diputuskan harus lugas, membangun, dan menjadi kebaikan bersama seluruh rakyat Indonesia, bukan lantas untuk kebaikan kelompok atau segelintir pengusaha.

Posting Komentar

2 Komentar