Subscribe Us

header ads

Tetes Air Mata Si Anak Singkong





Ada banyak kisah mengenai tokoh yang dijadikan memori berbentuk buku autobiografi, dimana catatan penting berupaya untuk dilestarikan dalam rangka dikenang dan dijadikan pelajaran bagi banyak manusia. teramat penting kisah itu dijadikan tulisan untuk mengingat romantika hidup yang tak semudah membalikkan tangan.


Perjalanan hidup hampir semua orang merasakannya, mulai dari kesulitan-kesulitan yang mudah untuk diselesaikan, sampai pada kesulitan yang paling sukar pun, tentunya semua mengalami. tetes air mata keharuan adalah bagian terpenting untuk senantiasa mengasah dan mengelola emosi kita dalam tiap-tiap menghadapi persoalan.

Chairul Tanjung dengan buku autobiografinya, mengungkapkan banyak pelajaran akan pahitnya kisah hidup, sehingga air mata menjadi bagian dari temen setia dalam proses menggapai cita-cita dan meraih impian. Impian itu lantas bukan hanya untuk diri dan keluarganya, tetapi untuk masyarakat luas.

Dalam peluncuran buku autobiografi Chairul Tanjung itu langsung dihadiri oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus sang presiden memberikan ucapan selamat atas peluncuran buku, sekaligus tepat pada hari ulang tahun Chairul Tanjung.

"Selamat kepada Bung Chairul Tanjung atas peluncuran bukunya, serta selamat ulang tahun," tutur SBY kepada Chairul Tanjung yang berulang tahun ke-50 pada 16 Juni 2012 lalu.

Sambutan juga diberikan oleh Pemimpin Umum Kompas Gramedia Jakob Oetama. Dalam sambutannya Jacob begitu terharu dengan kisah hidup Chairul yang begitu terjal berliku. Ada dua peristiwa dalam buku itu yang diingat betul oleh Jacob.

"Pertama ketika ibu Pak Chairul terpaksa menjual kain kesayangannya untuk menambah biaya kuliah. Kedua pak Chairul mendapatkan kesempatan untuk mengantarkan ibunda untuk naik haji," ujar Jacob.

Jacob juga menggarisbawahi semangat Chairul yang memiliki tekad besar untuk memberikan lapangan kerja yang luas. "Sekarang cita-citanya jangan hanya memiliki 75.000 karyawan tapi 150.000. Dia seorang wirausahawan yang memiliki rasa tanggung jawab," papar Jacob.

Dalam bukunya, Chairul memang memberi porsi besar pada peran ibunya Halimah Tanjung atas kesuksesan yang ia capai selama ini. Bahkan dalam acara peluncuran buku ini, Chairul yang mengajak ibu Halimah ke atas panggung, meneteskan air mata ketika mengungkapkan betapa besar peran sang ibunda.

Secara umum, buku ini berkisah tentang perjalanan Chairul dari Gang Labu, gang sempit di pedalaman Jakarta, tempat Chairul kecil dibesarkan hingga pria kelahiran tahun 1962 ini dapat meraih kesuksesan dengan menjadi CEO sekaligus Chairman CT Corp. Dalam buku itu dikisahkan, Chairul kecil sudah terbiasa berusaha mencari uang atas jerih payah sendiri mulai dari berjualan es mambo hingga bekerja di tukang fotokopi ketika kuliah. Oleh teman-teman masa kecilnya dia dijuluki Si Anak Singkong, karena merupakan anak kampung dari keluarga yang cukup sederhana.

Dari perjalanan Chairul Tanjung terebut tentu saja banyak hikmah yang bisa dijadikan pelajaran, bahwasanya kunci dari kesuksesan CT, Ia dengan gigih dan semangat baja untuk meraih impian, sekaligus dorongan doa dari sang bunda menjadi pendorong yang luar biasa. Meski masa kecil seringkali dijuluki si anak singkong, tetapi saat ini CT sudah menjadi orang yang tersohor dan mampu menuai kesuksesan dengan membuka lapangan pekerjaan sampai mencapai 150.000 karyawan.

Posting Komentar

0 Komentar