Negeri yang katanya hijau, dipenuhi dengan tumbuhan dan rumput-rumput yang senantiasa menggoyang pada tiap pagi menjelang siang, kini mereka harus tertawa dan menangis sekaligus akibat parahnya keserakahan saudara-saudaranya sendiri yang bernama manusia.
Kalaupun tumbuhan dan rumput-rumput diambil, memang mereka tumbuh senantiasa untuk diperuntukkan pada manusia, tetapi kalo harga kebutuhan setiap saat dinaikkan, kemana lagi rakyat harus mengais rizki ditengah kekayaannya yang dikebiri.
BMM sudah diputuskan naik pada bulan mei mendatang, dan jelasa harga kebutuhan akan sandang, pangan dan papan juga akan melonjak seiring dengan naikknya BBM tersebut, sehingga rakyat pun akan semakin merana ditengah sulitnya mencari kerja dan mengais rizki.
Egoisme pemerintah yang banyak berkepentingan hanya untuk memperkaya diri mata nuraninya telah dibutakan oleh harta benda, wanita, dan tahta sebagai salah satu lingkaran yang akan banyak memakan korban dengan berjalannya sistem yang telah dibangun.
Sistem yang dibangun tersebut juga masih cukup banyak kekurangan, sehingga mengakibatkan konflik horizontal terjadi dimana-mana, rasa kemanusiaan terkikis oleh adat dan kepentingan untuk berkuasa.
Jelas yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin..apakah Indonesia tanpa diskriminasi dapat diwujudkan?? tentu semua masih berupaya ditengah kobaran musim politik yang kian sengit.
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang cenderung diskriminatif atas ketidakstabilan ekonomi rakyat, apalagi diperparah dengan naiknya BBM yang semakin hari, BBM kian langka, dan kemacetan antrean mobil dan truck sudah sperti kereta menunggu giliran, menjadikan kondisi rakyat ironis dan menangis.
Negeri ini tiada guna tanpa rakyat, begitu sebaliknya rakyat pun butuh terhadap negeri ini menjadi lebih maju, bukan lantas para penguasanya yang maju sendiri, kaya sendiri, dan makmur sendiri, tetapi hakekatnya maju secara bersama-sama, kaya bersama-sama, dan makmur bersama-sama.
Waalla a'lam
(Semoga Indonesia ku cepat keluar dari yang namanya diskriminasi?)
0 Komentar