Sudah ribuan kilo meter engkau jalani hiruk pikuk kehidupan ini, entah seperti apa perjuanganmu, tetapi aku pun tiada mampu membalas budi yang kau berikan, aku masih belum bisa untuk mengusap air mata itu, dan menguarngi beban yang kau panggang setiap saat dibawah sinar mentari..
Jiwa ini merintih, laksana goresan pisau menyayat-nyayat setiap saat, tetapi apapun itu engkau masih tetap menjadi pahlawan dalam hidupku..dalam munajat rinduku padamu, masih terus kubentangkan keinginan untuk senantiasa membahagiakan engkau,, nanda hanya bisa mendoakan akan keselamatan dan kesehantanmu bunda..
Meski air mata kepiluan tak pernah lelah memanjiri sketsa hidup ini, karena itu adalah bagian rencana Tuhan yang tak mungkin untuk kita pungkiri. Sejenak aku berdiam diri dalam renungan untuk senantiasa mengingat senyummu, agar kerinduan ini bisa terobati akan deritamu.
Harus kita sadari dengan sepenuh hati, bahwasanya Tuhan selalu memiliki rencacna bagi setiap hambanya dalam menjalani hidup ini, karena sesungguhnya hidup ini adalah perjalanan menuju keridhoan-Nya. tangis dan tawa adalah dua hal yang setiap saat mengisi kekosongan dan menjadikan hidup ini lebih dinamis.
Meski gelombang seringkali menghantam pundi-pundi yang rapuh, tetapi semangat jiwa ini terus tergerak untuk senantiasa melakukan perubahan dan menjadikan semuanya lebih bermakna dalam hidup ini. Memang hidup itu tidak selamanya indah, namun keindahan akan sampai pada waktunya, dan waktu itulah yang masih menjadi teka-teki yang selalu dinanti jawabannya.
Munajat kerinduan untuk keselamatanmu..
munajat cinta untuk kesehanmu..
munajatku akan selalu hadir untukmu sebagai baktiku...
Biarkan waktu menjawab akan keindahan impian itu...
0 Komentar