Subscribe Us

header ads

Dibawah Kolom Langit, Kita Raih Impian

Disuatu tempat yang sunyi, dimana bunyi jangrik yang mengerik selalu menjadi alunan lagu yang indah sebagai teman untuk mencurahkan kegelisahan diatas tarian pena yang tak pernah lelah untuk menuangkan gagasan dan pemikiran.

Dipojok kampung hiduplah beberapa orang pemuda dengan berbagai kesukaan dan minat serta profesinya masing-masing, walaupun pada kenyataannya sang pemuda sesungguhnya bertitle pengangguran yang hanya bermodalkan bekal semangat, selama berpikir masih berjalan disitulah kita semua akan mencari makan.

Air mata yang acapkali bercucuran, bukanlah suatu penghalang untuk menyongsong kehidupan yang cerah dimasa yang akan datang, kita semua masih berkeyakinan bahwa roda itu terus berputar dan tak akan pernah berhenti mengelilingi ka'bah-ka'bah impian, meskipun mereka semua tidak pernah peduli dengan kondisi saat ini.

Sang pemuda yang hidup terluntaa-lunta, ada dari golongan priyayi dan ningrat, sebutlah ia narto, takumi, abraham, baron, robby, ahmad dan rama. tujuh pemuda ini adalah seorang pengangguran yang berjalan dibawah kolom langit, mempertaruhkan jiwa dalam mendaki perjalanan, entah sampai dimana perjalanan itu, kami pun masih belum mengerti, hanya daya dan upaya yang terus kami lakukan dengan menorehkan tulisan pada dinding-dinding yang berserakan.

Senda gurau dan canda tawa kerap menghiasi siang dan malam kita, sehingga tak ada sesak dalam perjalanan meski banyak persoalan yang datang silih berganti, inilah panggung kita, dan marilah kita mainkan peran sesuai dengan fungsi dan kehendak kita masing-masing.

Habib narto salah satu lelucon yang setiap saat menjadi guyonan yang dinamis, ditambah dengan celotehan abraham yang selalu menemukan ide untuk mengerjai temen-temen, sehingga kesusahan dan air mata seakan terhapus dengan sendirinya, melihat mereka bercanda dan tertawa.

Ahmad yang gila dengan tulisan-tulisannnya, ia pun sering berkolaborasi dengan si Robby, tukar pikiran dan diskusi, dimanapun berada, pastinya dibawah kolom langit yang penuh dengan senyum bintang.

Sementara itu takumi yang gila dengan pikirannya sendiri, mencoba untuk selalu memecahkan persoalan secara falsafi, ia berpikir sampai pada akar rumput untuk senantiasa memecahkan persoalan, entah sampai dimana pemikirannya untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang ada disekitarnya? entahlah! Sirama juga selalu menimpali dengan gayanya yang khas, sehingga gayanya itu selalu menjadi hiburan, apalagi kalau sudah berduet dengan baron dengan tarian erotisnya saat diselingi lagu-lagu R&B...suasanapun menjadi meriah dan menghibur...glaarrr

Dipojok yang sunyi, kita selalu bermimpi, berkreasi, berinovasi dan beraksi dengan kapasitasnya masing-masing.



Posting Komentar

0 Komentar