Subscribe Us

header ads

Menulislah Dikala Jiwa Kita Tenang

Banyak orang yang bilang bahwa menulis atau menuangkan gagasan dalam bentuk huruf-huruf yang terangkai menjadi sebuah kalimat yang bisa dipahami, dimengerti, dan semoga bisa menjadi manfaat, memang tidak semudah yang kita pikirkan dan bayangkan.

Susah menulis dan menuangkan apa yang kita pikirkan, sebetulnya hanya butuh kebiasaan yang harus dilakukan setiap saat, banyak dari penulis pemula mengatarkan bahwa susahnya menulis karena kehabisa ide, sehingga menjadi tulisan yang tidak tuntas, menjadi tulisan yang tidak memiliki arah, dan menjadi tulisan yang tidak memiliki nilai-nilai pesan kemanusiaan ataupun religius.

Merangkai kata, secara umum bisa kita pahami, ada dua hal, pertama tulisan yang berbentuk fiksi, seperti puisi, cerpen, dan lain sebagainya. kedua tulisan itu juga bisa berbentuk non fiksi, seperti karya ilmiah yang membutuhkan kajian, diskusi, refrensi dan lain sebagainya. tetapi kalo penulis seperti kami yang masih pemula, mencoba untuk membiasakan diri menulis, baik itu fiksi, maupun non fiksi, sebagai bentuk latihan untuk menjadi apa yang diinginkan.

Penulis harus memiliki ide

Apa yang ingin kita rangkai untuk menjadi kalimat, tentu dimulai dari ide. ketika bicara ide, maka logika akan bermain dengan ide kreatifnya. pada hakekatnya dalam ilmu filsafat, aliran idealisme ini sudah dimulai sejak zaman plato, sehingga Plato disebut-sebut dengan bapak idelisme, atau peletak dasar dari konsep idealisme.

Ide ini bisa uncul kapan saja dan dimana saja, tidak ada ruang maupun batas dari munculnya ide, bergantung dari ide tersebut apa yang akan ditulis dan bagaimana mencurahkan ide tersebut dengan bagus dan menarik? bagi seorang pemula seperti penulis barangkali apa saja akan menjadi bahan tulisan, sesuatu yang kecil pun bisa menjadi ide untuk merangkai kata. artinya rangkaian ide dalam bentuk tulisan tersebut yang kemudian berusaha untuk dikembangkan.

Logika atau akal pikiran manusia terus tumbuh dan berkembang, semakin terbiasa dan semakin luas pikiran seseorang, maka ide tersebut menjadi semakin matang dan siap untuk ditularkan pada rangkaian tulisan.

Pada sisi yang lain tulisan itu muncul dari suatu persoalan, seperti yang ditulis oleh para wartawan, baik wartawan yang bergerak dimedia online, maupun para wartawan yang bergerak dimedia massa. apa yang ditulis oleh para wartawan merupakan rangkaian fakta yang ada dilapangan, yang kemudian dipublikasikan dalam bentuk tulisan.

Penulis harus memiliki persiapan untuk menulis

Telah diurai pada paragraf sebelumnya, bahwa penulis harus memiliki ide, maka untuk mencurahkan tulisan harus memeiliki persiapan, entah itu persiapan secara fisik maupun non fisik. persiapan secara fisik bisa berbentuk pena dan kertas, bisa berbentuk laptop, note book, hand phone dan lain sebagainya. sementara persiapan non fisik lebih pada situasi dan kondisi pikiran dan jiwa. tulisan akan menjadi menarik, ketika pikiran tersebut dalam kondisi jernih dan tanpa beban. kemudian tulisan juga akan semakin menarik, dikala jiwa dalam kondisi yang tenang dan suasana yang tenang pula.

Dari beberapa langkah yang telah kami urai, barangkali bisa menjadi bahan sekaligus pembelajaran untuk latihan menulis, sehingga hal itu akan menjadikan pikiran dan jiwa kita lebih terasah lagi. dengan latihan tersebut, maka tulisan kita semakin hari semakin tajam, dan lebih menukik lagi pada problem yang kita diskusikan menjadi sebuah tulisan.

Menulislah dengan jiwa yang tenang

Jiwa yang tenang yang kami maksud disini, ini kaitannya dengan suasana batin kita, para fiksianer tentu akan menulis sesuai dengan kondisi kebatinan yang dirasakan, sementara para ilmuan akan menulis sesuatu dengan konstek problem yang terjadi dilapangan dalam rangka mencari solusi.

Oleh karena itu jiwa yang tenang, dan pikiran yang jernih akan menghasilkan tulisan yang indah dan menarik. selamat mencoba sobat-sobatku sekalian...salam hangat, mulailah menulis meski hanya satu paragraf, karena itu adalah berlian yang akan selalu dikenang dan dibicarakan banyak orang.

Posting Komentar

0 Komentar