Subscribe Us

header ads

BAHAYA BESAR MEMBOHONGI ANAK

Dalam kehidupan ini kita semua percaya bahwa kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana dan disukai banyak orang, sedangkan kebohongan adalah suatu hal yang pada akhirnya akan membawa bencana. Orang tua selalu mengajarkan anak-anak agar menjunjung tinggi nilai kejujuran. Mirisnya, mereka yang mengajarkan kejujuran itu tidak menyadari bahwa merekalah yang sering membohongi anak-anak, walaupun tidak semua orang tua demikian.

Sebagai contoh dari kebohongan itu adalah ketika orang tua memberi tau anaknya tentang adanya mobil pengangkut barang ke toko-toko sebagai “mobil culik” agar anaknya tidak bermain jauh-jauh karena takut dibawa oleh mobil culik tersebut. Kebohongan orang tua lainnya adalah ketika melarang anaknya agar tidak memakan ayam goreng bagian ekornya karena takut akan mendapat penyesalan dalam hidup di akhir nanti, sedangkan kita semua tau penyesalan memang selalu datang belakangan.

Apa yang terjadi jika suatu hari si anak tau bahwa semua yang dikatakan orang tuanya itu bohong? Fatal akibatnya. Ia mungkin tidak akan percaya lagi terhadap nasihat orang tuanya, bagian paling fatalnya adalah si anak akan sering melawan terhadap perkataan orang tuanya, maka jangan salahkan anak jika suatu hati anak kita tumbuh menjadi seorang pembangkang.

Pendidikan karakter sejak dini sangat penting. Orang tualah yang paling pertama mendidik anak. Oleh karena itu, didiklah anak dengan benar dan menjadi contoh yang baik untuk anak. Apalagi kalau kita berperan sebagai seorang guru, kita harus selalu hati-hati ketika berbicara dengan anak-anak. Pada dasarnya anak-anak memiliki sifat ingin tau yang besar, mereka sering bertanya banyak hal kepada gurunya, mereka akan percaya apapun jawaban dari gurunya bahkan ucapan gurunya lebih sering dipercaya daripada ucapan orang tuanya. Sering kita dengar mereka bilang “kata bu guru juga begitu”, “kata pak guru seharusnya begini”, hal ini membuktikan bahwa mereka menaruh kepercayaan yang besar terhadap gurunya. Sudah seharusnya kita mendidik mereka dengan “jujur dan berperasaan”.

strong>EVILIA DAMAYANTI
strong>3 BAHASA