"Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."
Bahasa merupakan salah
satu ciri khas untuk mengenali suatu ragam kebiasaan dari suatu mayarakat.
Indonesia yang memiliki ragam budaya, suku, ras, agama, dan keyakinan, juga
memiliki simpul-simpul dari budaya yang sudah mengakar sejak nenek moyang, dan
masih tetap dilestarikan sampai detik ini.
Secara umum negeri
tervcinta ini memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, dimana bahasa
Indonesia menjadi salah satu symbol kebesaran dari Nusantara ini, sehingga
perlu kemudian, bahasa Indonesia tetap dilestarikan sesuai dengan ejaan yang
berlaku secara umum. Dalam konstek saat ini, munculnya bentuk dari bahasa yang
western dan bahasa alay dikalangan kaum muda-mudi, bukan lantas harus
mengenyampingkan persoalan bahasa yang kita miliki saat ini, karena bahasa
inidonesia merupakan salah satu unsure penting dalam menyatukan perbedaan dalam
konstek keberagaman.
Pada akhirnya, pengetahuan masyarakat Indonesia dan masyarakat
internasional atas budaya Indonesia akan terbangun melalui ekspose
budaya. Pusat kajian Indonesia tidak hanya perlu dikembangkan di luar
negeri, tetapi juga di Tanah Air
.
Dr. Untung Yuwono yakin bahwa
selain kebudayaan, bahasa Indonesia juga berpotensi menjadi bahasa
internasional. "Seperti halnya bahasa Arab dan China yang sudah
mendunia, bahasa Indonesia juga berpotensi menjadi bahasa
internasional," tuturnya.
Jadi, internasionalisasi bahasa
Indonesia tidak hanya bergantung pada klaim bahwa bahasa Indonesia itu
mudah dipelajari, bahasa yang demokratis, dan lain-lain yang inheren
dengan ciri-ciri bahasa Indonesia, tetapi bergantung pada klaim berapa
banyak Indonesia berpengaruh terhadap dunia dan berapa banyak penutur
bahasa Indonesia di dunia, tidak hanya penutur di dalam Indonesia,
tetapi juga di seluruh dunia.
Dalam konteks lebih luas, Sumpah
Pemuda juga merupakan momen bagi bangsa ini untuk refleksi terhadap apa
yang sudah dilakukan Indonesia untuk mempertahankan keutuhan, kedaulatan
dan kewibawaan negara dengan melihat apakah pembangunan yang sudah ada
ditujukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteran rakyatnya
atau justru malah merampasnya untuk kepentingan kelompok tertentu atau
bahkan bagi bangsa lain. Kompas.com
Dengan demikian bahasa Indonesia, pada akhurnya juga banyak dipelajari oleh warga asing, hal tersebut tentu dalam rangka mengetahui sisi budaya yang berkembang dinegeri tercinta ini. Faisal
0 Komentar