Subscribe Us

header ads

Apakah Cintamu Akan Membunuhku ??


Bila senyap dan sunyi kembali keperaduannya, gelap diantara ranting yang bergoyang, jiwa terasa sesak tanpa nafas yang indah, berbagai fakta yang muncul silih berganti, menuai keraguan dalam sketsa kehidupan...rasa itu seakan tanpa nafas, semakin menyelam didasar jiwa, kehampaan muncul tanpa di duga, apakah ini yang dinamakan kematian, atau kematian yang dibungkus dengan nafas kepalsuan.

Hari-hari bergelut huruf-huruf untuk senantiasa kususun menjadi sebuah kata, bercerita dan berretorika dengan malam menjadi tarian indah yang tiada henti-hentinya untuk dipandang.

Biarkan aku terbaring dalam lelapku, kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,dan biarkan daku istirahat, kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang. Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini, dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar. Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian, dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini. Biarku istirahat di ranjang ini, kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya.

Pusaran energi malam hendak meneruak dikala lelah menyelimuti tubuh ini...ketika cinta merasuk jiwa, hendak kemana langkah yang gelap untuk menemui sinarnya, dan mencium wangi ditubuhnya, sementara kerinduan itu sudah kental mebulat seperti kristal, lalu mengapa engkau memusuhiku, sementara cintamu begitu besar untuk senantiasa menjadi pelipur lara, dan menghidupkan kembali aroma kematian ini.

Jika semua ini sudah digariskan oleh Tuhan, hendak kemana engkau akan menghindar, sementara catatan itu sudah sangat jelas terukir dalam pena Tuhan. bisakah kau kembali untukku dan menghidupkan kematian rasa yang terpenjara dalam sketsa kegelapan??tetapi diam saja, ketika itu hanya bentuk kepura-puraan dan belas kasihan, biarkan aku tersenyum diatas ranjang kerinduan yang menggema dalam nafa-nafas yang bertebaran.

Posting Komentar

0 Komentar