Subscribe Us

header ads

Pejuang atau Pecundang?

memasuki tahun 2013, yang banyak orang menyebutnya dengan tahun ular air, dimana ular air yang memiliki element ganda, yang pertama elemen air yang sejuk, dan kedua element api yang mengandung panas, sehingga pada tahun ini permusuhan, goncang-gancing, intrik dan tipu daya diprediksikan akan terjadi.

Tepat pada 8 maret ini menjadi hari yang spesial bagi para perempuan, dimana kehadiran perempuan menjadi salah satu spirit yang tidak bisa kita pungkiri. Perempuan juga aura dan magnet kepemimpinan yang begitu berpengaruh. perempuan juga memiliki kemulian yang tidak bisa kita pungkiri, salah satu contoh dan paling ddekat dengan kehidupan kita adalah peran seorang ibu yang mendidik kita hingga seperti sekarang. organisasi yang bernama One Billion Rising, yang didirikan oleh salah satu seniman asal Amerika ini, telah merancang gerakan satu milliar diseluruh belahan dunia. gerakan tersebut tidak lain sebagai bentuk pembelaan terhadap perempuan, yang sejatinya perempuan masih orang yang dinomerduakan dan tidak masih dianggap sebagai ekor, sehingga hal tersebut berdampak pada penganiayaan dan penyiksaan baik seecara psikologis maupun secara biologis.

Negeri tercinta ini salah satu pembela kerasnya adalah ibunda kartini yang sampai saat ini dijadikan sebagai seorang pahlawan, karena jasa-jasanya yang telah membela negeri. perempuan juga bagian dari pembangunan bangsa ini yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. tentu saja yang menjadi pejuang tetaplah pejuang, dan yang menjadi pecundang tetaplah pecundang, dan hal ini berlaku untuk umum, tidak terlepas apakah laki-laki ataupun perempuan.

Jiwa seorang ksatria atau pejuang, tidak harus mengeluh ketika menghadapi tantangan dan ujian. doa dan usaha haruslah tetap berjalan sesuai dengan iringan waktu yang berdetak. memang tidak bisa kita pungkiri bahwa ditengah carut-marutnya kondisi bangsa ini yang salah satunya mengenai prahara partai demokrat, yang mulai kemaren menjadi sorotan dari berbagai pengamat dan media, karena merupakan partai penguasa dengan slogan partai bersih, dan korupsi dinegeri ini harus terus untuk dikikis, tetapi ternyata fakta berbicara lain. ludah yang seudah dikeluarkan ternyata harus diisap kembali.

siapa yang menjadi pejuang, dan siapa pula yang akan menjadi pecundang, maka hal itu akan terbuka halaman demi halaman, seperti yang diceeritakan oleh mantan ketum PD.
halaman pecundang, tentu akan berisi catatan hitam, sehingga dari catatan hitam itu rakyat tidak bisa melupakan begitu saja. kemudian akan memunculkan hukum sosial bagi yang memiliki catatan menjadi pecundang dinegeri ini. sementara halaman pejuang tentu berisikan jasa-jasa, walaupun tidak bisa memungkiri media massa bisa saja merekayasa dengan kekuatan financial, tetapi semua itu pasti akan terbongkar, dan waktu akan menjawabnya dengan tajam.
seorang pejuang, tidak pernah takut dengan resiko sebesar apapun. kembali pada catatan semula bahwa doa dan usaha tetap akan ditengadahan ditengah ujian dan kesulitan-kesulitan.

Posting Komentar

0 Komentar